Kamis, 10 Juli 2008

PENELITIAN : UJUNG TOMBAK DOSEN BERPRESTASI

Pengantar

Sebuah terobosan baru yang diluncurkan oleh Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI pada tahun 2004 yaitu “Pemilihan Dosen Poltekkes Depkes Berprestasi”. Kegiatan tersebut berdampak positif terhadap upaya pembinaan dan pengembangan Dosen pada institusi pendidikan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan. Selain sebagai wujud penghargaan kepada Dosen yang dinilai berprestasi, tentu saja kegiatan tersebut juga bertujuan memotivasi Dosen agar dapat meningkatkan profesionalismenya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Secara umum Poltekkes menyambut baik kegiatan Pemilihan Dosen Berprestasi tersebut. Tahap demi tahap dan proses pemilihan dilalui. Diawali dengan pemilihan Dosen Berprestasi di tingkat jurusan, kemudian di tingkat Poltekkes dan akhirnya di tingkat Badan PPSDM Kesehatan. Prestasi-prestasi dan karya-karya unggulan dari masing-masing Dosen yang selama ini hanya diketahui di tingkat jurusan saja mulai meluas dan diketahui oleh jurusan lain atau bahkan Poltekkes lain. Secara tidak langsung, kegiatan tersebut telah menjadi sarana membangun jejaring informasi antar Dosen, antar Jurusan, dan antar Poltekkes se-Indonesia.

Prestasi Menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Pada prinsipnya Dosen mempunyai kewajiban untuk menjalankan tugas sebagaimana yang disebutkan dalam “Tri Darma Perguruan Tinggi” yang terdiri atas 3 unsur pokok yaitu: 1) pendidikan dan pengajaran, 2) penelitian, dan 3) pengabdian masyarakat. Namun kenyataannya belum semua Dosen dapat menjalankan ketiga tugas pokok tersebut secara optimal dan seimbang. Misalnya masih berkonsentrasi pada rutinitas kegiatan mendidik dan mengajar saja, sementara kegiatan meneliti dan melakukan pengabdian masyarakat belum menjadi perhatian penuh atau masih menjadi pekerjaan sampingan. Sebaliknya ada yang menekuni kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, sementara kegiatan pendidikan dan pengajaran terabaikan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap Dosen pada dasarnya memiliki talenta dan kemampuan khusus sendiri-sendiri. Ada yang menonjol dalam bidang pendidikan dan pengajaran, ada yang unggul dalam bidang penelitian dan ada yang maju dalam bidang pengabdian masyarakat. Sebenarnya penonjolan-penonjolan khusus yang dimiliki oleh masing-masing Dosen tersebut dapat dikembangkan menjadi suatu karya unggulan yang diperlukan untuk meraih predikat Dosen Berprestasi. Dosen yang bersangkutanlah yang sebenarnya tahu lebih banyak tentang kemampuan dan talenta yang dimilikinya., sehingga kesadaran, kemauan dan perencanaan untuk berprestasi harus berangkat dari diri dosen itu sendiri .

Suatu prestasi yang luar biasa dan sempurna apabila Dosen mempunyai keunggulan pada setiap unsur dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Apabila direncanakan secara sungguh-sungguh dan terus menerus, “prestasi sejati” kemungkinan besar dapat diraih oleh Dosen. Guna meraih prestasi sejati itu, diperlukan kecerdikan Dosen dalam meramu ketiga tugas-pokoknya menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling bersambungan. Kegiatan pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada mahasiswa didukung dari hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen yang bersangkutan serta dapat juga diaplikasikan di masyarakat (pengabdian masyarakat).

Penelitian Mendukung Pendidikan, Pengajaran dan Pengabdian Masyarakat

Perkembangan ilmu dan tekonologi (IPTEK) tergantung pada bergeraknya roda penelitian. IPTEK akan mengalami stagnasi, apabila tidak ada penelitian. Sebaliknya IPTEK akan berkembang pesat apabila penelitian dilakukan dengan giat. Banyak teori yang berguguran dan bertumbangan karena temuan-temuan baru dari penelitian. Bagaimanapun penelitian mutlak diperlukan dalam pengembangan ilmu. Penelitian membuahkan ilmu dan dari ilmu menimbulkan penelitian. Jadi penelitian dan ilmu berjalan siklik.

Sejalan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi, sudah selayaknya apabila tugas Dosen dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat dapat diintegrasikan menjadi kegiatan yang saling mendukung dan bersambungan. Ilmu yang diperoleh dari penelitian Dosen dapat ditransformasikan ke mahasiswa dan masyarakat. Dinamika dan permasalahan yang terjadi di masyarakat dapat digunakan sebagai landasan dan inspirasi bagi Dosen untuk melakukan penelitian. Sehingga hasil-hasil penelitian Dosen juga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan kata lain penelitian mempunyai daya ungkit terhadap pengabdian masyarakat serta pendidikan dan pengajaran. Sebenarnya sudah banyak temuan-temuan IPTEK yang dihasilkan dari penelitian Dosen, tetapi kebanyakan masih mengendap dan tertumpuk dalam almari perpustakaan Kampus.

Selama ini, ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia pendidikan (Kampus) dan di masyarakat masih belum seimbang (njomplang), karena belum terjadi transformasi IPTEK secara baik dari kampus ke masyarakat. IPTEK di Kampus sudah sampai ke hal-hal yang modern dan mutakhir, tetapi masyarakat masih tetap melakukan hal-hal yang termasuk konvensional dan mungkin ketinggalan jaman. Ketidaktahuan tentang informasi IPTEK dan ketidakberdayaan masyarakat merupakan faktor yang menghambat proses transformasi tersebut. Atau penelitian yang dilakukan Dosen masih belum didasari oleh permasalahan yang muncul di masyarakat tetapi masih berdasarkan kajian teoritik belaka. Keadaan ini menuntut Dosen untuk peka terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat dan sudah waktunya Dosen secara proaktif mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi hasil penelitiannya ke masyarakat.

Penelitian Mandiri dan Berkelanjutan untuk Meraih Prestasi

Gema Risbinakes yang telah diluncurkan beberapa tahun lalu secara nyata mampu memotivasi dan menyemarakkan Dosen untuk melakukan penelitian-penelitian. Bagaimanapun penelitian memang tidak dapat dilepaskan dari dana. Tidak jarang penelitian membutuhkan dana yang besar, sehingga tanpa sponsor suatu penelitian tidak dapat direalisasikan oleh Dosen itu sendiri. Tetapi, bagaimana jika sponsor itu sangat terbatas atau bahkan tidak ada? Apakah berarti juga tidak ada penelitian ? Tentunya tidak ! Penelitian tetap harus dilakukan dalam kondisi dan situasi apapun. Penelitian merupakan tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh Dosen dan sebagai sarana untuk mengembangkan diri guna meningkatkan profesionalisme-nya.

Penelitian yang berkualitas tidak selalu bergantung dari besarnya dana yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan penelitiannya. Seharusnya dana tidak dijadikan hambatan atau alasan untuk tidak meneliti. Apabila dana yang tersedia sangat kecil dan terbatas, maka sangat bijaksana dan cerdik apabila Dosen memilih penelitian yang tepat sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Misalnya mengambil penelitian yang berskala kecil di lingkungan kerjanya atau tempat tinggalnya. Setidak-tidaknya penelitiannya dapat meningkatkan keahlian guna menunjang tugasnya serta dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Beberapa alternatif sumber dana yang bisa diraih oleh dosen dari Poltekkes untuk pembiayaan penelitiannya antara lain :

1. BP3 Jurusan masing-masing.

2. Risbinkes.

3. Risbinakes.

4. Badan Koordinasi Promosi Kesehatan (BKPK) Propinsi setempat.

5. RSUD Kabupaten / Kota dan RSUP setempat.

6. Dinkes Propinsi setempat.

7. Pemerintah Kabupaten / Kota setempat.

8. LSM lokal, nasional, maupun internasional.

9. dan lain-lain.

IPTEK yang bermanfaat seharusnya dapat diaplikasikan untuk kemakmuran umat manusia. Jadi bukan hanya untuk kepentingan si peneliti atau penemunya saja. Semakin banyak ilmu bermanfaat yang diserap dan diaplikasikan masyarakat, maka semakin banyak keuntungan yang akan dirasakan masyarakat. Betapapun banyak ilmu yang kita hasilkan, tetapi apabila tidak ditularkan ke masyarakat maka dapat diibaratkan bagaikan pohon rindang tanpa buah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang diabdikan kepada masyarakat pasti juga akan bermanfaat bagi Dosen yang bersangkutan. Karakteristik dan dinamika masyarakat yang berbeda akan menentukan bentuk respons dan tanggapan masyarakat terhadap IPTEK yang diterima. Munculnya tanggapan yang berbeda dari masyarakat dan timbulnya masalah baru justru dapat melahirkan penelitian lanjutan bagi Dosen. Dengan demikian penelitian tidak akan pernah berhenti dan senantiasa berkesinambungan seiring dengan dinamika perkembangan masalah yang ada di masyarakat.

Contoh pengalaman Dosen Berprestasi dari Poltekkes Yogyakarta yang awalnya hanya berangkat dari penelitian kecil-kecilan yang dilakukannya dengan biaya sendiri. Penelitian tersebut diilhami oleh permasalahan yang ada di rumah tangganya dan masyarakat sekitarnya. Penelitian tersebut akhirnya menghasilkan suatu metode dan sistem baru guna mengatasi permasalahan sampah yang ada. Selanjutnya hasil penelitian tersebut disebarluaskan ke masyarakat melalui diskusi dan penyuluhan. Ternyata banyak masyarakat yang tertarik untuk menerapkannya. Bahkan kemudian ada tawaran sponsor untuk membantu agar temuan hasil penelitian itu dapat direalisasikan dan dikembangkan ke masyarakat yang lebih luas. Akhirnya hasil penelitian tersebut secara nyata dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Tidak berhenti sampai di situ, ternyata dari penelitian itu akhirnya bisa melahirkan ilmu yang dapat ditulis dalam sebuah buku dan dapat disebarluaskan kepada mahasiswa dan masyarakat. Selain sebagai bahan untuk melakukan pendidikan dan pengajaran pada perkuliahan mahasiswa, hasil penelitian tersebut ternyata banyak diangkat dalam berbagai acara seperti diskusi panel, seminar-seminar, workshop, lokakarya, penyuluhan-penyuluhan dan sebagainya.

Tanggapan dan respons masyarakat setelah melaksanakan temuan penelitian tersebut memunculkan berbagai ragam persoalan baru yang perlu dicarikan solusinya. Adanya permasalahan baru itu justru semakin membuka peluang bagi lahirnya penelitian lanjutan yang nantinya akan membuahkan ilmu pengetahuan baru serta dapat diterapkan oleh masyarakat lagi dan seterusnya. Tiga mata rantai tugas Dosen dalam Tri Darma Perguruan Tinggi dapat bergerak bersama untuk meraih prestasi. Denyut nadi penelitian dapat menjadi pompa semangat bagi terlaksananya pendidikan dan pengajaran serta pengabdian masyarakat yang baik bagi Dosen.

Penutup

Melalui tulisan ini semoga dapat menggugah para Dosen pada institusi pendidikan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan untuk terus melakukan penelitian secara berkelanjutan dan mengaplikasikannya bagi peningkatan kesehatan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat / umat manusia pada umumnya. Dengan demikian kita dapat meraih point penting / nilai tambah untuk mendapatkan kesempatan menjadi calon-calon dosen berprestasi yang telah masuk dalam agenda tahunan Badan PPSDM Kesehatan Depkes RI. Selamat meneliti & berprestasi !

Yogyakarta, 5 Januari 2006

Ditulis Oleh :
1. Iswanto, S.Pd, M.Kes.

2. Abdul Hadi Kadarusno, S.KM.

Tidak ada komentar: