Selasa, 19 Maret 2013

JURNAL TERAKREDITASI DIKTI TAHUN 2013

Bagi seorang dosen/peneliti, keberadaan sebuah jurnal/terbitan berkala ilmiah menjadi wahana/media penting utk mendiseminasikan hasil2 penelitian empirik dan tulisan/buah pikirannya yang didasari oleh telaahan yang ditujukan untuk menghasilkan temuan dan pendapat serba orisinil dan baru (novelties, new to science). Dalam memilih jurnal ilmiah yg akan dijadikan sbg media diseminasi perlu mempertimbangkan bidang studi dan status akreditasi dari jurnal tsb. Apakah sudah terakreditasi oleh Dikti (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi) ataukah tidak/belum terakreditasi? Tentunya, jurnal yg akan dipilih adalah jurnal yg telah mendapatkan akreditasi oleh Dikti, karena akan mempunyai bobot angka kredit yg lebih tinggi & diakui secara resmi.

Terkait dgn akreditasi Jurnal/terbitan berkala ilmiah, telah diatur dalam Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemendiknas RI No.: 49/DIKTI/Kep/2011 tentang PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH. Adapun isi dari peraturan Dikti tsb dpt dibaca/didownload DISINI.

Akreditasi yg diberikan Dikti kepada sebuah jurnal memiliki masa berlaku tertentu/ tidak permanent/seterusnya. Masa berlaku akreditasi jurnal sesuai peraturan Dikti No. 49 tsb adalah 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya keputusan penetapan.

Sesuai keputusan Dirjen Dikti Kemendiknas No. 64a/DIKTI/Kep./2010 Tanggal 1 Nov2010, nama-nama berkala ilmiah yg terakreditasi dalam penilaian bulan Nov 2010 (Masa berlaku Nov 2010 - Nov 2013) adalah sbb:
  • Bidang Agama= 5 jurnal, 
  • Bidang Ekonomi= 6 jurnal, 
  • Bidang Hukum= 1 jurnal, 
  • Bidang Kependidikan= 1 jurnal, 
  • Bidang Kesehatan/Olah Raga= 4 jurnal, 
  • Bidang MIPA= 2 jurnal, 
  • Bidang Psikologi = 1 jurnal, 
  • Bidang Rekayasa = 5 jurnal, 
  • Bidang Sastra & Filsafat = 1 jurnal, 
  • Bidang Seni= 1 jurnal, 
  • Bidang Sosial Humaniora= 1 jurnal.
Adapun nama-nama jurnal tsb selengkapnya dapat dilihat pada link Berikut Ini.

Bagi dosen Poltekkes Kemenkes RI, termasuk Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yg akan mengumpulkan angka kredit utk keperluan BKD/ kenaikan pangkat fungsional melalui penulisan jurnal ilmiah dpt memilih salah satu dari 4 Jurnal Bidang Kesehatan/Olah Raga yg telah terakreditasi tsb, yaitu :
  1. Jurnal Ilmu Kefarmasian,
  2. Jurnal Ners,
  3. Medical Journal of Indonesia,
  4. Majalah Kedokteran Bandung (MKB).
Apabila tulisan yg dikirimkan dapat tembus/dimuat di Jurnal2 tsb, maka dosen tsb akan memperoleh angka kredit senilai 4 SKS, dgn masa berlaku selama 2 tahun.

Minggu, 17 Maret 2013

KULIAH METODOLOGI PENELITIAN (MASALAH, RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN)

Berikut ini adalah materi kuliah Metodologi Penelitian di Semester IV Program Studi D-III Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta TA. 2012/2013. Materi kuliah "Masalah, Rumusan Masalah dan Tujuan penelitian" ini telah saya sampaikan pada :
  • pertemuan ke-3 yg berlangsung pada Hari Senin, 18 Maret 2013, pukul 10.00 WIB - selesai di Ruang "Hakli I" untuk Kelas Reguler, 
  • pertemuan ke-2 yg berlangsung Hari Selasa, 19 Maret 2013, pukul 08.00 WIB - selesai di Ruang "Higiene I" untuk Kelas Non Reguler-A, dan 
  • pertemuan ke-3 yg berlangsung pada Hari Rabu, 20 Maret 2013, pukul 08.00 WIB - selesai di Ruang "Higiene II" Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Ykt.

Adapun materi kuliah tsb selengkapnya dpt dilihat pada tayangan berikut ini:
Selamat belajar, Semoga sukses ..!

Kamis, 14 Maret 2013

PENGAMBILAN SAMPEL LINGKUNGAN ITU MUDAH!

Terkait dengan pelaksanaan Ujian Tahap praktek mahasiswa Smt IV Prodi D-III Jurs. Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta TA. 2012/2013 yg telah diselenggarakan sejak tgl 5 -s/d- 16 Maret 2013, saya jadi teringat dengan video pengukuran dan pengambilan sampel-sampel lingkungan yg pernah saya posting sebelumnya di website ini pada hari Rabu, 25 April 2012. (Silahkan klik DISINI utk melihat posting tsb).

Sepertinya masih banyak mahasiswa JKL yg belum cukup melek informasi ini/belum pernah melihat video tsb, sehingga pada saat mengikuti ujian praktek, mereka masih bingung dalam mengerjakan soal tsb. Bagaimana cara :
  • mengukur kepadatan lalat, 
  • mengambil sampel air kimia bakteriologis, 
  • mengambil sampel air bersih 
  • mengambil sampel air limbah
  • mengambil sampel makanan 
  • mengambil sampel tanah 
  • mengambil sampel usap peralatan
Menurut hasil penelitian, kemampuan penyerapan informasi itu berbeda-beda tingkatnya, yaitu:
  • Membaca : 10.0%
  • Mendengar : 20.0%
  • Melihat : 30.0%
  • Melihat + mendengar : 50.0%
  • Berbicara : 70.0%
  • Berbicara + melakukan : 90.0%

Dengan demikian, adanya video pembelajaran ini sebenarnya akan sangat memudahkan bagi para mhs utk mempelajari cara pengukuran dan pengambilan sampel2 lingkungan tsb -sebuah kompetensi wajib yg harus dikuasai dgn baik dan benar oleh para mhs sbg calon sanitarian/ ahli kesehatan lingkungan.

Selamat belajar! Jadilah "dokter lingkungan" (Sanitarian, red) yang baik..!